Cinta Tanpa Warna
Cinta itu mengagumkan. Memberikan warna pada kehidupan, membangunkan semangat dalam diri manusia, dan melahirkan sejuta cerita bagi mereka yang merasakannya. Begitu pun cinta yang dirasakan Dinda dan Reyhan.
Seperti halnya pasangan lain, Dinda dan Reyhan mengawali cinta mereka dengan berpacaran. Bagi Dinda, Reyhan adalah sosok lelaki yang unik. Meski terbilang cuek, di mata Dinda sosok Reyhan yang seperti itulah yang menjadikannya berbeda.
Keseriusan hubungan mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Status pacaran yang dijalani selama empat tahun lamanya, kini berubah menjadi ikatan pernikahan. Bahagia, itulah yang mereka rasakan. Tak jarang, riak-riak kecil menjadi pemanis di awal pernikahan mereka.
Sayangnya, cerita cinta itu tak selama indah dan berwarna cerah. Kini, mereka dihadapi pada persoalan yang cukup rumit. Belum hadirnya seorang anak dan keegoisan di antara mereka seolah membuat buram segalanya. Mereka menjadi dua sosok yang berjauhan, namun saling merindukan.
Masa-masa indah yang dulu mereka rasakan, kini hanya menjadi kenangan dan teman di saat kesepian melanda. Kini, cerita cinta mereka seakan tak berwarna. Menghapus segala bahagia dan menggantinya dengan kehampaan.
Cinta Tanpa Warna karya Kartika Sari merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang dua insan yang mencoba mempertahankan cinta yang mereka miliki. Novel terbitan Lingua Kata ini menyadarkan kita tentang kekuatan cinta dan keteguhan hati. Ketika perasaan kita terhadap pasangan kian memudar, cinta dengan segala kekuatannya mampu mengembalikan segalanya. Menyatukan kembali sesuatu yang telah renggang dan mewarnai lagi sesuatu yang telah pudar. Mengharukan dan menyentuh perasaan.
Selamat membaca!
Leave a Reply